Sabtu, 12 April 2014 |
0
komentar
Neversleepatnight.blogspot.com
Night
Six
AKU, MOUSE SIX DAN LAGU YANG TERSESAT
Persetan pagi ini, aku tak ingin bangun lagi. Biar lepas aku kembali, bermimpi..
Persetan hari ini, aku lelah untuk berlari. Coba untuk hindari hati disini..
Dalam hal
menata kamar, aku jelas tidak cukup baik untuk bisa mencapai level rapi.
Jangankan rapi, kamar laki-laki pemalas sepertiku lebih tepat disebut
berantakan. Selama tidak ada wadah atau tempat penyimpanan khusus, dijamin
barang-barang di kamarku tergeletak begitu saja di meja atau bahkan di lantai.
Situasi yang sangat berbeda jika melihat file-file yang begitu tertata rapi di
PC dan laptopku, terutama file-file yang berhubungan dengan entertainment
seperti musik, anime dan film. Bahkan orang lain seringkali heran jika melihat
file-file hiburan yang begitu rapi itu dan berkata, “niat banget kamu ya? Dasar
aneh”. File-file musik di laptopku mungkin tak serapi file-file film, tetapi
file-file itu terbagi kemasing-masing folder dengan ciri masing-masing. Untuk
band atau penyanyi yang lagunya terdapat minimal sepuluh lagu, kemasukkan
file-nya di folder khusus. Untuk lagu-lagu lain ku tempatkan berdasarkan ciri
mereka masing-masing.Lagu barat, indonesia atau lagu dari asia timur; original
soundtrack anime atau film; lagu rock atau jazz; dan lain-lain. Salah satu
folder musik yang ada adalah folder “Mouse Six” yang berisi lagu-lagu barat
jadul.
Sore tadi,
setelah pulang dari kampus, aku berniat mengerjakan sedikit demi sedikit
laporan kerja praktikku yang sudah sebulan belum kukerjakan. Setelah berganti
pakaian dan meletakkan dompet berisi Kartu Mahasiswa yang bertuliskan namaku,
Hishigi Ryuuji, aku membuka laptopku dan mulai menulis kata pengantar laporan.
Seperti biasa, ketika menulis, aku memutar lagu-lagu untuk mengusir kebosanan.
Aku membuka folder yang berisi kumpulan lagu-lagu barat jadul yang memang tak
terlalu sering kudengarkan. Satu folder itu kubuat playlist dengan nama “Mouse
Six” seperti nama foldernya dan kuputar dengan keras. Aku sedikit terkejut
ketika mendengar lagu ke lima yang ternyata berbahasa Indonesia. Lagu berjudul
Dalam Pekatnya dari band bernama New Eta. Setelah berpikir, “Ah, salah masuk
nih lagu”. Ketika masuk ke lirik yang berbunyi “Persetan hari ini”, aku
teringat diriku yang selalu memainkan lagu ini ketika merasa stress sekaligus
lelah dan seperti menginginkan pemberontakan. Dulu, saat bosan menulis laporan
atau mengerjakan tugas yang menumpuk, aku sering memainkan lagu ini dengan
keras dan bernyanyi mengikuti irama dengan berteriak, “Persetan hari ini, aku
lelah untuk berlari”. Aku benar-benar stress karena tugas yang membosankan itu
tak kunjung selesai. Kadang ketika harus
bangun terlalu pagi karena tugas yang belum selesai, aku juga memainkan lagu
itu dan bernyanyi, “Persetan pagi ini, aku tak ingin bangun lagi”, dan kemudian
tidur lagi hingga 30 menit sebelum berangkat memenuhi kewajiban sebagai peserta
didik. Lagu itu benar-benar lagu yang sangat sering kuputar dan kunyanyikan.
Kini aku
sadar, lagu yang sebenarnya bertema cinta itu, bukan lagu yang kuputar untuk
menyelesaikan masalah atau membantu mengusir kebosanan. Lagu itu adalah
ungkapan pasrah dan menyerah akan tugas yang terasa begitu berat bagi diriku
yang pemalas. Jika bukan karena malas, aku pasti masih melanjutkan tugas-tugasku
dan tak perlu memutar lagu itu. Seisi kelas bisa mengerjakan sampai selesai,
kenapa aku tidak? Rasa malas itu masih sangat kuhilangkan saat ini, bahkan semakin
menjadi-jadi. Bedanya, dulu begitu rasa malas itu datang aku langsung berteriak
begitu saja sambil bernyanyi dengan iringan lagu dari New Eta itu. Sekarang aku
sedikit bisa menahan diri untuk tidak menyerah pada rasa malas. Jika lelah, aku
berhenti 30-60 menit dan minum sambil mendengarkan lagu atau menonton anime
yang menggugah semangat. Menurutku metode 1 jam menulis dan 1 jam menonton
merupakan jalan terbaik bagi diriku yang super malas ini.
Aku
berhenti mengerjakan laporan kerja praktikku di halaman ke lima dan mematikan
lagu yang masih berputar, “I live my life for you” dari Firehouse. Sebelum
pergi membeli cemilan untuk menonton anime nanti, terlebih dahulu kupindah file
lagu “Dalam Pekatnya” itu ke folder berisi lagu-lagu band Indonesia. Semenit
kemudian, setelah diam sejenak dan berpikir, akhirnya kuhapus lagu pemberontak
itu. Jika esok aku menyerah karena kemalasanku lagi, setidaknya tidak ada yang
medukungku untuk menyerah.
Mungkin lagu itu akan kunyanyikan lagi suatu saat nanti, tapi bukan saat ini. Bukan pagi ini, bukan hari ini.
22 Mei 2012
Label:
The Story of Night